Keajaiban Untuk Berada Disini


Advertisement
Indonesia's flag
Asia » Indonesia » Bali » Ubud
April 21st 2017
Published: June 25th 2017
Edit Blog Post

Bahasa Study Notes & ExercisesBahasa Study Notes & ExercisesBahasa Study Notes & Exercises

I have never enjoyed learning a language so much, because every minute of the day outside of my room offers an opportunity to practice rules, expand vocabulary, and most importantly, connect with people and gain insights into another culture.
As a final assignment for this year's Bahasa Language study, my teacher asked me to write a composition which applied all of the concepts we have studied to date.. After pondering what meaningful subject I might write about, I decided to complete my latest travel blog "The Inexplicable Magic of Being Here" in two languages - English and Bahasa Indonesia, as this topic is very close to my heart. It was challenging, but I like challenges, and I learned a great deal in the process. Here, for my Bahasa Indonesia speaking friends, is the Bahasa Indonesia version of my previous travel blog entry "The Inexplicable Magic of Being Here". As well, this post will be a good refresher assignment for me when I return to my Bahasa language study next February, after an eight month absence, and try and decipher what I said 😊

A special thank you to my excellent Bahasa Indonesia language teacher of the past three years, Putu Lotrini, for her assistance with this translation.

Terimakasih Putu Lotrini, guru saya Bahasa Indonesia kusus sekali setelah tiga tahun, untuk bantuanya dengan terjemahan di karangan ini. Selamat pembacaan!


KEAJAIBAN UNTUK BERADA DISINI

Sering kali, teman teman di rumah bertanya pada suami saya dan saya "Di mana tempat kesukaan yang sudah kalian kunjungi?" Kami hanya ada satu jawaban untuk pertanyaan ini: "Tidak ada satu tempat kusus. Semua tempat yang sudah kami kunjungi, terutama di bagian Asia tenggara, mempunyai sesuatu yang unik, sesuatu yang menarik, sesuatu yang mengesankan." Kami sering kali kombali ke pertanyaan ini, tetapi belum ada jawaban. Malahan, kami menjawab dengan pertanyaan kami: "Begaimana menjelaskan ini ke seseorang yang belum pernah kesini?"

Sebenarnya, ini menjadi meditasi harian yang memberikan dirinya pada kami setiap kali kami melihat, atau mengalami, lagi satu keajaiban kecil atau lebih banyak bukti dari keindahan yang melingkari kami. Jadi, meskipun tidak dapat dijelaskan, saya akan coba kasi beberapa pengetahuan di dalam keajaiban di Bali, Indonesia, tempat di planet ini yang biasanya orang bilang "pulau dewata", yang memikat sebagian besar waktu perjalanan kami, dan sudah menjadi "rumah kami yang jauh dari rumah kami" sejak lima tahun terakir.

Yang ini beberapa meditasi kami setiap hari:

1. Bangun setiap hari dan memikirkan keindahan dari hutan kelapa kanopi di depan sawah yang kami lihat, dari hijau muda, lalu kekuningan, lalu
di panen, lalu kemudian banyak telaga kecil - rumah bagi banyak bebek yang suka kami tonton setiap hari.

2. Bangun setiap pagi menikmati kopi kami mendengar burung dara.

3. Meresakan keramahan, kejenakaan, dan banyak kebaikkan dari orang Bali yang baik hati , di sepanjang dan di setiap hari, dalam hal hal kecil yang mereka lakukan pada kami, selalu menunjukkan kesabaran dan kesederhanaan luar biasa.

4. Merasakan wawasan di delam budaya kusus sekali dan suci dari belajar Bahasa Indonesia: bahasa yang tidak memiliki kata, contoh: kata untuk "expectation", "homelessness", atau "road rage"; bahasa indah yang bilang matahari "the eye of the day", dan bilang bahwa membangunkan sesuatu adalah "to wake up the earth".

5. Menyaksikan tangan-pertama budaya yang mempraktekkan persembahan harian dengen bunga-bunga, bua, dengan perasaan bersyukur atas dewata, disampaikan di alam semesta dengan kemenyan harum; budaya dimana segala sesuatu berhenti untuk satu hari, satu kali setiep tahun (termasuk penutupan bandara dan semua jalan) menganjurkan reflexi di perasaan dan pengampunan, dan merayakan keseimbangan.

6. Menyaksikan keluarga dengan lima orang, semuanya naik satu sepeda motor; mendengar obrolan riang dari perempuan bersepeda motor berdampingan, atau nyanyian senang di orang lain yang melalui anda dari sepeda motornya; atau persimpangan jalan dan melihat begaimana pawainya perempuan mengenakan pakaian indah untuk upacara, masing masing anggun, mempunyai keranjang besar di atas ujung kepalanya untuk persembahan; atau persimpangan jalan dan menyaksikan empat atau lima truk, kotaknya penuh dengan seluruh penduduk desa, dengan pakaian putih, pergi ke pontai untuk upacara.

7. Menikmati musik malam: simponi dari kodok, jangkrik, totek, cicak kecil, dan yang pasti senari-hari pagi pagi lengkingan dari ayam jantan, di ketenangan malam hangat atau bulan pernama.

8. Menikmati musik malam: simponi dari kodok, jangkrik, totek, cicak kecil, dan yang pasti senari-hari pagi pagi lengkingan dari ayam jantan, di ketenangan malam hangat dan bulan pernama.

9. Mempelajari cara baru untuk melihat dunia melalui hal hal kecil, dan keajaiban setiap hari.

10. Menhargai keindahan dunia indah, dan semua kesempatan yang kami miliki untuk hidup di kehidupan ini.

Kemanapun kami pergi disini, kami selalu berada pada saat ini. Kami selalu dikelilingi banyak kehidupan, lebih banyak semangat melingkari kami. Yang selalu tidak terduga. Ini hanya beberapa dari meditasi kami, hanya beberapa foto yang menawarkan untuk coba menjelaskan kenapa kami benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan "Di mana tempat kesukaan yang sudah kalian kunjungi?", karena kami suda mengalami banyak yang seperti di foto ini - dan lebih banyak lagi - juga di tempat lain, di banyak perjalanan dimana mana. Tetapi semuanya mungkin bisa diringkaskan di kata ini: bangkit, jalani, saksikan, nikmati, pelajari, dan hargai.

Meskipun benar bahwa beberapa hari perjalanan bisa melelahkan, sulit, dan penuh tantangan, tetap semua bagus. Bahkan bagian tentang hilangnya kamera saya beberapa minggu lalu. Yang itu mengingatkan saya, pertama, begaimana lebih berhati-hati dengan kepunyaan saya, tetapi jauh lebih penting, begaimana melepaskan waktu sesuatu yang saya tidak suka terjadi. Bagaimanapun, itu hanya kamera.

Pengalaman yang sejati, foto yang sejati, ada pada kesadaran dan perasaan bersyukur - selalu berada pada saat ini - bangkit, jalani, saksikan, nikmati, dan hargai.

Disana ada alasan sejati kami kenapa kami berpergian, kenapa kami tetap mengejar mimpi kami.

Terimakasih atas perhatian anda pada perjalanan kami.


Advertisement



24th April 2017

Hi bev this is amazing .you write very well. Really appreciated it.

Tot: 0.088s; Tpl: 0.013s; cc: 8; qc: 23; dbt: 0.0529s; 1; m:domysql w:travelblog (10.17.0.13); sld: 1; ; mem: 1.1mb