Inland Trip to Belitong Episode 1 - The excitement


Advertisement
Indonesia's flag
Asia » Indonesia » Sumatra » Tanjung Pinang
June 27th 2011
Published: June 27th 2011
Edit Blog Post

late dinner'late dinner'late dinner'

makan malam kepagian di Pelabuhan Merak
Inland Trip to Belitong

Berawal dari sebuah acara charity beberapa bulan lalu, kemudian berkembang menjadi beberapa invitation untuk bergabung dengan backpacker community yg ada di indonesia, hingga tercetuslah sebuah keinginan untuk mewujudkan 'nafsu' berkelana ke sebuah daerah yg sebenarnya sudah ada sejak jaman VOC.
namun pulau ini baru saja di kenal oleh masyarakat Indonesia setelah meledaknya sebuah novel karya anak bangsa yg menceritakan sebuah kesederhanaan, klo terlalu ekstrim di sebut penderitaan, anak-anak negeri masa depan bangsa ini di sebuah pulau penghasil emas hitam, Belitung! Penduduk asli pulau tersebut lebih sering meyebutnya dengan Belitong, dengan menggunakan huruf O bukan U. aku tidak mau ribet membahas kenapa sampai ada perbedaan penyebutan, apakah karena faktor bahasa daerah atau karena faktor lidah melayu dan non melayu, entahlah. lagian itu juga bukan urusan aku. mau pake huruf U atau O, bagiku pulau itu punya 1 ciri khas yg tak terbantahkan: INDAH!

kembali ke soal trip tadi, berawal dari ajakan di FB, akhirnya berakhir dengan sms dan Kampung Rambutan! aku sudah berada di meeting point itu 2 jam sebelum janji bertemu jam 7, mengingat hari itu hari jumat, yg konon hari gaul sedunia sebagai cerminan untuk 'betapa macetnya kota metropolitan yg berisikan orang2 hebat ini
queingqueingqueing

antri ticket di merak
sebagai orang 'pusat'. tapi sudahlah, gak usah dibahas, nanti malah akan terjebak ke dalam obrolan yg bagiku sangat tidak penting dan gak banget : POLITIK!

ditemani oleh seorang kawan yg bersedia sebagai killing time-mate, saat-saat menunggu tersebut di 'bunuh' dengan ngobrol ngalor ngidul, ke toilet sampai ngabisin 5 ribuan, makan malam penyanggah perut. Rombongan lengkap 1 jam sedikit lebih lambat (untuk ukuran JKT) tentunya dengan sebuah penjelasan mengenai penyebab yg sudah baku di JKT: macet!

singkat cerita, kami sudah berada di dalam bus yg akan membawa kami ke merak. oh ya 1 yg belum aku sampaikan; travel mate. kami ber - 9 (2 M + 7 F). jujur aja, aku sedikit kebingungan mencari kosa kata yang tepat, cowok cewek, laki perempuan. akhirnya biar aman pake istilah di pengisian biodata versi sono. amannnn....

kembali ke bus arah merak, dengan biaya IDR 20.000 sekali jalan, perjalanan cukup lancar, kecuali 1 hal yg agak terasa memperlambat yakni supir bus doyan nongkrong alias ngetem. tapi udahlah, namanya juga nyari rejeki, yg harus doyan mangkal lah...
ditemani dengan video-video lama mirip bang rhoma irama lewat tayangan VCD, akhirnya kami tiba di Pelabuhan Merak. sejujurnya ini pertama kali saya berada di pelabuhan itu setelah selama ini hanya menyaksikan lewat tv khususnya di berita arus mudik dan arus balik. juga klo ada berita mengenai kecelakaan kapal roro atau numpuknya truk-truk karena cuaca buruk atau ada beberapa kapal yg tidak beroperasi karena lagi di dock alias dalam proses maintenance.

kami segera mencari pengganjal perut (lagi) setelah tadi di kampung rambutan hanya ngeganjel setengahnya. pilihan jatuh ke pedagang mie goreng dan nasi goreng. setelah menghabiskan pengganjal tadi plus ngambil beberapa pose yg tentunya masih seger karena excited, kita pun bergegas untuk boarding. hehehe.. eit, antri tiket dulu atau bakalan di buang ke laut klo ketahuan naik tanpa tiket...becandaaa... seperti yang aku bilang tadi, ini kali pertama aku naik kapal roro di merak, aku tidak mengikuti aktifitas 8 org teman saat tiba di atas kapal : ambil posisi tidur! sayang ah... masak 1st trip dengan kapal roro di MERAK, ingat di merak, karena sebelumnya saya sudah pernah trip dengan menggunakan kapal roro, walo baru 2 x saat nyeberang dari banyuwangi ke bali dan nyeberang dari bali ke lembar, lombok.

kembali ke trip ini, setelah antri secara collective dengan biaya 12.500 per penumpang, kami pun langsung berjalan ke kapal yg saat itu baru saja nyender dan mo nurunin penumpang. again, disini membuktikan mis-managament dari ASDP, dimana menurut saya, calon penumpang harusnya dibiarkan nunggu di hall atau ruang tunggu dan tidak mengijinkan mereka masuk sebelum semua penumpang kapal turun. akibatnya calon penumpang akan 'bertabrakan' dengan para eks penumpang di area tangga atau akses ke kapal. c'mon, tidak diperlukan seseorang yg sangat ahli untuk melaksanakan hal itu. again, jangan terjebak ke hal-hal yg 'gak bermutu' tadi.

singkat cerita, setelah sukses bertabrakan dengan eks dan sesama calon penumpang, kami pun onboard di kapal roro yg akan membawa kami menyeberangi selat seunda yg gak lama lagi bisa di seberangi ;ewat darat jika jembatan selat sunda selesai di bangun. kapan? just heaven knows.
sesaat setelah nyimpan tas yg kata temen-temen katanya kayak org mo stay sebulan, aku pun mencari angin buritan ke atas geladak. penumpang di atas sama saja dengan penumpang di dalam cabin, termasuk ke 8 travel-mateku... dah pada PW (posisi Wenak)buat tidur. sepertinya mereka enggak ingin beranjak dari tempat masing-masing dengan 1 pikiran, takut tempatnya di ambil orang. soalnya di sini gak ada istilah nomer kursi, kita bisa duduk dimana saja, selama belum ada yg 'ngavling'.

di geladak, aku 'nembak' beberapa moment yg menurutku agak unik dan mungkin informatif..halahhh..setidaknya informatif itu adalah, klo anda menggunakan kapal roro ke sumatera dari merak, jangan lupa bawa Tikar buat jaga-jaga jika anda gak dapat kavling. hehehe..bunyi tuttttt panjang tepat pada jam 2 dinihari, mengharuskan kami say good bye untuk sementara dengan pulau jawa dan bersiap menjelajahi bumi sumatra. pemadandangan pelabuhan merak dari selat sunda sangat menawan, dibanding dilihat dari darat (pastinya). keindahan itu disumbangkan oleh lampu2 pelabuhan, jalan, rumah, warung, dll. pastinya keindahan itu hanya sebatas fajar menyingsing di saat semua lampu-lampu tersebut sudah padam..

Jepret sana sini, mulai dari travel-mate yg berpose ala ikan2 di akuarium hingga nembak ekspresi mahluk2 Tuhan saat sedang terbuai mimpi naik kapal.. pun tercapture di dalam kamera nikon milik teman yg aku pinjam. karena tidak familiar dengan menu serta banyak hal, hasil jepretan yg aku dapat kurang begitu memuaskan... tapi gak pa2lah yg penting ada kenangan...


Additional photos below
Photos: 17, Displayed: 17


Advertisement



Tot: 0.068s; Tpl: 0.011s; cc: 10; qc: 50; dbt: 0.0397s; 1; m:domysql w:travelblog (10.17.0.13); sld: 1; ; mem: 1.2mb